NASIB BURUK MENIMPA U19 INDONESIA
Coach Indra Sjafre terus memoles Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan jelang tampil diputaran final Piala Asia U-19 melalui tiga tahapan latihan yang telah disusunnya. Yakni, persiapan umum ( general preparation), persiapan khusus ( specific preparation) hingga prakompetisi ( pre-competition ). Kini Timnas U19 sudah memasuki tahap ke tiga alias prakompetisi (pre-competition), kesempatan tersebut diperoleh dengan mengikuti Hassanal Bolkiah Trophy (HBT).
“Insya Allah di tahap evaluasi akhir nanti kami akan pemusatan latihan di Eropa sekaligus
bermain dengan format single match dengan dua atau tiga lawan sebagai titik menuju peak
sebelum kami bertolak ke Myanmar untuk Piala Asia, Oktober 2014,” terang Indra Sjafri dalam rilis
BTN.
Jika terwujud maka akan mengancam keikutsertaan Timnas U19 di turnamen persiapan yang digelar AFF (federasi sepakbola ASEAN), padahal status EvaN Dimas dkk adalah juara bertahan turnamen tahunan yang baru masuk musim kedua tersebut. Dalam Turnamen yang dilangsungkan di Vietnam tersebut Timnas U19 bergabung digrup A bersama Myanmar U19 dan Thailand U19. Sedangkan tuan rumah Vietnam berada di grup ‘neraka’ bersama Jepang U19 dan Australia U19.
“Kami memutuskan yang dikirim ke Piala AFF tim kedua, bukan Timnas U19 asuhan Indra Sjafrie,” terang Sekretaris BTN, Sefdin Syaifudin.
“Timnas U19 akan ke Eropa. Penyegaran, jalan-jalan sekaligus training center disana. Soal negara-negara tujuan di Eropa nanti akan kami rilis,” lanjutnya.
Dan kekalahan terus menerus di Turnamen HBT 2014 disikapi BTN melalui sekretaris BTN sebagaimana release dalam harian Top Skor sebagaimana comment diatas, membuat BTN memutuskan mengirim Timnas U19 B ke Vietnam untuk tampil di Piala AFF U19. Untuk pelatih diputuskan Rudy W Keltjes yang kini menangani Timnas U21 di Turnamen COTIF, sedangkan untuk pemain aman karena timnya BTN yakni HPU sudah mengantongi 100 nama pemain yang didapat dari hasil seleksi yang bermula di Yogya tahun lalu.
“Tim yang dikirim tetap pemain usia 19 tahun. Timnya dari seleksi pemain dan pemain Timnas U21 yang memenuhi kriteria usia. Untuk data pemain dari HPU dan juga data dari Indra Sjafrie,” jelas Sefdin Syaifudin. (sumber : Harian Top Skor)
BTN-PSSI sudah mengambil keputusan, tinggal kita melihat aktual dilapangan apa yang akan terjadi. Sejatinya dua kekalahan Timnas U19 digrup B Turnamen HBT 2014 bukanlah akhir dari segalanya. Inilah kesempatan bagi punggawa ‘Garuda Jaya’ dan tim pelatih untuk mampu membuat Evan Dimas dkk yang sudah bagus dalam fisik dan penguasaan bola mampu mengubah peruntungan mereka untuk menjadi pemenang dalam laga yang mereka lakoni.
Ke Eropa memang bagus dalam bagian Training Center, tapi dalam periode pra kompetisi seperti sekarang mengikuti turnamen kompetitif seperti Piala AFF U19 lebih memiliki nilai positif dibanding ke Eropa untuk TC dan berujicoba dengan tim yang akan ditentukan kemudian, karena harus diakui atmosfer yang tercipta di laga ujicoba berbeda dengan atmosfer laga berstatus turnamen.
Keputusan untuk melindungi Timnas U19 dari trauma kekalahan di HBT 2014 adalah sah-sah saja, apalagi kan target yang dibebankan sangat tinggi yakni lolos ke piala dunia U20 di Selandia Baru (2015). Tetapi menurut penulis kurang bijak, biarlah punggawa Timnas U-19 merasakan pahitnya kekalahan agar mereka bisa terus ‘move on’ sebagaimana Vietnam U19 merasakan getirnya dibantai 0-7 dan 0-9 saat mereka berujicoba.
“Allah (SWT) telah berjanji, bahwa barang siapa yang mau mensyukuri nikmat yang telah diberikan, maka nikmat itu akan ditambah. Itulah yang harus menjadi motivasi kami supaya lebih baik ke depan,” kata Indra Sjafrie terkait caranya memotivasi para punggawa Timnas U19.
Bukankan coach Indra Sjafrie termasuk pelatih yang mampu memotivasi anak asuhnya termasuk saat di Piala AFF U19 (2013) dan lolos dari hadangan Korsel saat PPA U19 (2013), sehingga keputusan memberikan jatah tampil untuk mempertahankan Piala AFF U19 kepada timnas U19 B yang beru dibentuk sangat disayangkan apalagi Timnas U19 asuhan coach Indra Sjafrie membutuhkan kompetisi yang kompetitif dalam periode pra kompetisi.
Salam sepakbola nasional,
Coach Indra Sjafre terus memoles Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan jelang tampil diputaran final Piala Asia U-19 melalui tiga tahapan latihan yang telah disusunnya. Yakni, persiapan umum ( general preparation), persiapan khusus ( specific preparation) hingga prakompetisi ( pre-competition ). Kini Timnas U19 sudah memasuki tahap ke tiga alias prakompetisi (pre-competition), kesempatan tersebut diperoleh dengan mengikuti Hassanal Bolkiah Trophy (HBT).
“Insya Allah di tahap evaluasi akhir nanti kami akan pemusatan latihan di Eropa sekaligus
bermain dengan format single match dengan dua atau tiga lawan sebagai titik menuju peak
sebelum kami bertolak ke Myanmar untuk Piala Asia, Oktober 2014,” terang Indra Sjafri dalam rilis
BTN.
Jika terwujud maka akan mengancam keikutsertaan Timnas U19 di turnamen persiapan yang digelar AFF (federasi sepakbola ASEAN), padahal status EvaN Dimas dkk adalah juara bertahan turnamen tahunan yang baru masuk musim kedua tersebut. Dalam Turnamen yang dilangsungkan di Vietnam tersebut Timnas U19 bergabung digrup A bersama Myanmar U19 dan Thailand U19. Sedangkan tuan rumah Vietnam berada di grup ‘neraka’ bersama Jepang U19 dan Australia U19.
“Kami memutuskan yang dikirim ke Piala AFF tim kedua, bukan Timnas U19 asuhan Indra Sjafrie,” terang Sekretaris BTN, Sefdin Syaifudin.
“Timnas U19 akan ke Eropa. Penyegaran, jalan-jalan sekaligus training center disana. Soal negara-negara tujuan di Eropa nanti akan kami rilis,” lanjutnya.
Dan kekalahan terus menerus di Turnamen HBT 2014 disikapi BTN melalui sekretaris BTN sebagaimana release dalam harian Top Skor sebagaimana comment diatas, membuat BTN memutuskan mengirim Timnas U19 B ke Vietnam untuk tampil di Piala AFF U19. Untuk pelatih diputuskan Rudy W Keltjes yang kini menangani Timnas U21 di Turnamen COTIF, sedangkan untuk pemain aman karena timnya BTN yakni HPU sudah mengantongi 100 nama pemain yang didapat dari hasil seleksi yang bermula di Yogya tahun lalu.
“Tim yang dikirim tetap pemain usia 19 tahun. Timnya dari seleksi pemain dan pemain Timnas U21 yang memenuhi kriteria usia. Untuk data pemain dari HPU dan juga data dari Indra Sjafrie,” jelas Sefdin Syaifudin. (sumber : Harian Top Skor)
BTN-PSSI sudah mengambil keputusan, tinggal kita melihat aktual dilapangan apa yang akan terjadi. Sejatinya dua kekalahan Timnas U19 digrup B Turnamen HBT 2014 bukanlah akhir dari segalanya. Inilah kesempatan bagi punggawa ‘Garuda Jaya’ dan tim pelatih untuk mampu membuat Evan Dimas dkk yang sudah bagus dalam fisik dan penguasaan bola mampu mengubah peruntungan mereka untuk menjadi pemenang dalam laga yang mereka lakoni.
Ke Eropa memang bagus dalam bagian Training Center, tapi dalam periode pra kompetisi seperti sekarang mengikuti turnamen kompetitif seperti Piala AFF U19 lebih memiliki nilai positif dibanding ke Eropa untuk TC dan berujicoba dengan tim yang akan ditentukan kemudian, karena harus diakui atmosfer yang tercipta di laga ujicoba berbeda dengan atmosfer laga berstatus turnamen.
Keputusan untuk melindungi Timnas U19 dari trauma kekalahan di HBT 2014 adalah sah-sah saja, apalagi kan target yang dibebankan sangat tinggi yakni lolos ke piala dunia U20 di Selandia Baru (2015). Tetapi menurut penulis kurang bijak, biarlah punggawa Timnas U-19 merasakan pahitnya kekalahan agar mereka bisa terus ‘move on’ sebagaimana Vietnam U19 merasakan getirnya dibantai 0-7 dan 0-9 saat mereka berujicoba.
“Allah (SWT) telah berjanji, bahwa barang siapa yang mau mensyukuri nikmat yang telah diberikan, maka nikmat itu akan ditambah. Itulah yang harus menjadi motivasi kami supaya lebih baik ke depan,” kata Indra Sjafrie terkait caranya memotivasi para punggawa Timnas U19.
Bukankan coach Indra Sjafrie termasuk pelatih yang mampu memotivasi anak asuhnya termasuk saat di Piala AFF U19 (2013) dan lolos dari hadangan Korsel saat PPA U19 (2013), sehingga keputusan memberikan jatah tampil untuk mempertahankan Piala AFF U19 kepada timnas U19 B yang beru dibentuk sangat disayangkan apalagi Timnas U19 asuhan coach Indra Sjafrie membutuhkan kompetisi yang kompetitif dalam periode pra kompetisi.
Salam sepakbola nasional,
0 comments:
Posting Komentar